You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Agro Edukasi Ragunan
.
photo Adriana Megawati - Beritajakarta.id

Kolaborasi Apik Wujudkan Agroedukasi Wisata Ragunan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengembangkan serta mendorong urban farming atau pertanian kota untuk diimplementasikan masyarakat.

Selaras dengan tujuannya, untuk edukasi dan inovasi teknologi dapat berkolaborasi terutama produk dan edukasinya

Untuk memudahkan pembelajaran terkait urban farming, saat ini Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan stakeholders telah memiliki Agroedukasi Wisata Ragunan, di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Asyik, 22 Kilogram Sayur Berhasil Dipanen dari Agro Wisata Cilangkap

Kepada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania mengatakan, tempat tersebut bisa menjadi percontohan urban farming yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Dengan menerapkan prinsip kolaborasi yang diterapkan oleh Gubernur karena kita menuju Jakarta 4.0. Sehingga pengembangan kedepan tetap harus mengedepankan kolaborasi dengan komunitas dan stakeholder lainnya," katanya saat meninjau lokasi, Minggu (3/1).

Bahkan saat ini, lanjutnya, urban farming bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi dan menjadi penerapan teknologi percontohan di bidang pertanian. Bahkan setiap tanaman terpasang QR kode yang berisi informasi dan terintegrasi dengan Balkot Farm DKI Jakarta.

"Ke depan urban farming sedang booming, dan adanya teknologi mempercepat produktivitas. Selaras dengan tujuannya, untuk edukasi dan inovasi teknologi dapat berkolaborasi terutama produk dan edukasinya," tuturnya.

Sementara itu, Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan Sidabalok menjelaskan, masyarakat bisa belajar pertanian perkotaan di Agroedukasi Wisata Ragunan. 

"Masyarakat bisa belajar bagaimana bertani di kota besar dengan menerapkan teknologi pengairan, Vertikultur, keseimbangan ekologis tanah dan tanaman, hidroponik dan belajar bibit unggul serta nutrisinya," jelasnya.

Nantinya pengunjung bisa belajar berbagai teknik pertanian. Seperti teknologi biovlog untuk ikan konsumsi, budi daya magot untuk mengurai sampah organik, rumah kompos dan budi daya jamur yang bisa konsumsi oleh skala rumahan.

"Teknisnya kedepan tempat ini akan dikelola komunitas berbadan hukum, koperasi. Dan semua produk dikemas dan dipasarkan secara online. Di dalam produk juga tidak menambahkan zat kimia pada pupuk,  jadi alami semua tidak ada hama," paparnya.

Hasundungan menambahkan, nantinya pengembangan edukasi di tempat tersebut bukan hanya pertanian cocok tanam saja. Tetapi ada peternakan dan juga perikanan.

"Lalu ada teknologi untuk ekologi. Misalkan peternakan sapi perah, kotorannya bisa jadi biogas, susunya diolah bisa jadi permen dan youghurt," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Tiga ASN Berprestasi Pemprov DKI Terima Penghargaan dari Gubernur

    access_time07-05-2025 remove_red_eye4504 personDessy Suciati
  2. Rano Ajak PPSU dan Petugas Gulkarmat Nobar Film

    access_time08-05-2025 remove_red_eye1365 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Pemprov DKI-Kabupaten Karawang Perkuat Kerja Sama Pangan

    access_time06-05-2025 remove_red_eye1305 personDessy Suciati
  4. Dilantik Jadi Kadiskominfotik, Budi Awaluddin Naik Transjakarta ke Balai Kota

    access_time07-05-2025 remove_red_eye1268 personFolmer
  5. Pejabat yang akan Dilantik Diingatkan Gunakan Transportasi Umum

    access_time07-05-2025 remove_red_eye789 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik